Yayasan Umat Beragama Buddha Kepulauan Meranti Gelar Buka Puasa Bersama di Lapas Selatpanjang, Bukti Nyata Kepedulian Lintas Agama

Jumat, 21 Maret 2025 | 23:18:39 WIB

Meranti, TanahIndonesia.id - Suasana penuh kebersamaan terlihat di Lapas Kelas IIB Selatpanjang pada 21 Maret 2025. Yayasan Umat Beragama Buddha Kepulauan Meranti menggelar acara buka puasa bersama dengan warga binaan, menunjukkan bahwa kepedulian sosial tidak mengenal batas agama maupun suku. Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa nilai kemanusiaan dapat menyatukan perbedaan dan memberikan harapan bagi mereka yang sedang menjalani pembinaan di dalam lapas.

Kepala Lapas Kelas IIB Selatpanjang, Sugiarto, S.H., M.H., mengapresiasi langkah yayasan dalam mendukung kesejahteraan warga binaan.

"Terima kasih kepada Yayasan Umat Beragama Buddha yang telah meluangkan waktu dan berbagi rezeki dengan warga binaan di sini. Semoga kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut di tahun-tahun mendatang. Ini menunjukkan bahwa warga binaan masih mendapat perhatian dari luar, sehingga dapat sedikit meringankan beban mereka. Semoga para dermawan yang hadir senantiasa diberi kesehatan, umur panjang, dan dalam lindungan Allah," ujarnya.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi momen berbagi, tetapi juga sebuah pesan moral bahwa siapa pun yang sedang menjalani masa pembinaan tetap memiliki kesempatan untuk mendapat perhatian dan dukungan moral dari masyarakat luar. Tidak sedikit dari mereka yang mungkin merasa terisolasi atau kehilangan harapan, dan kehadiran pihak-pihak seperti yayasan ini bisa menjadi penguat semangat untuk kembali menata hidup yang lebih baik.

Anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Meranti dari Fraksi PSI, Drs. Jani Pasaribu, yang turut hadir dalam kegiatan ini, menegaskan pentingnya menjaga kebersamaan dan solidaritas di tengah keberagaman.

"Ini adalah bentuk kepedulian terhadap warga binaan. Walaupun berbeda agama dan suku, kita harus tetap menunjukkan bahwa kita adalah satu keluarga. Kegiatan ini juga bertujuan untuk membangun kepercayaan diri mereka agar dapat merenungi kesalahan masa lalu dan berusaha menjadi pribadi yang lebih baik. Harapan kami, kegiatan seperti ini dapat menjadi agenda tahunan dengan melibatkan lebih banyak pihak. Mari kita bersama-sama belajar untuk ikhlas dan mendukung program pemerintah dalam membangun masyarakat yang lebih baik," jelasnya.

Sejalan dengan itu, Ramlan, selaku penasihat yayasan, menambahkan bahwa kegiatan sosial ini telah menjadi agenda rutin setiap tahun.

"Kami bersyukur dapat kembali mengadakan buka puasa bersama di Lapas Kelas IIB Selatpanjang. Ini adalah bentuk kepedulian yayasan terhadap sesama, tanpa memandang suku maupun agama. Selain berbuka puasa bersama, yayasan juga memberikan paket sembako kepada masyarakat, termasuk di Kampung Baru. Kami berharap yayasan ini terus berkembang dan dapat menjalankan lebih banyak kegiatan sosial untuk mempererat persatuan di Kabupaten Kepulauan Meranti," ujarnya.

Bila melihat lebih luas, kegiatan seperti ini sebenarnya memiliki makna yang lebih dalam. Ini bukan hanya sekadar acara berbagi makanan atau santunan, tetapi juga merupakan wujud nyata dari nilai-nilai Pancasila yang menekankan persatuan dalam keberagaman. Di tengah berbagai perbedaan yang ada di Indonesia, inisiatif seperti ini menjadi contoh bahwa kebersamaan dan rasa kemanusiaan tetap bisa dikedepankan.

Ketua Yayasan Umat Beragama Buddha Kepulauan Meranti juga menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat terus dilakukan demi menjalin hubungan sosial yang lebih erat.

"Kami merasa bahwa warga binaan tetaplah saudara kita, meskipun berbeda latar belakang. Oleh karena itu, kami ingin berbagi dengan mereka. Selain di lapas, kami juga telah menyalurkan bantuan kepada anak yatim di Kampung Baru. Harapan kami, kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi banyak orang," tuturnya.

Salah satu warga binaan, Rahmat (bukan nama sebenarnya), turut mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kepedulian yang diberikan oleh yayasan.

"Kami sangat bersyukur atas kepedulian dari yayasan. Kegiatan ini tidak hanya memberi kami kesempatan untuk berbuka puasa bersama, tetapi juga memberikan rasa haru karena masih ada pihak luar yang peduli kepada kami. Semoga kebaikan ini dibalas dengan keberkahan," katanya dengan penuh harapan.

Dalam dunia yang semakin individualistis, kegiatan sosial seperti ini menjadi oase yang mengingatkan bahwa masih banyak orang yang peduli dan mau berbagi dengan sesama. Terlebih bagi warga binaan, dukungan moral seperti ini bisa menjadi salah satu faktor yang membantu mereka kembali ke masyarakat dengan kepercayaan diri dan tekad untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Sebagai media, kita melihat bahwa inisiatif seperti ini patut diapresiasi dan dicontoh oleh komunitas lain. Bukan hanya untuk warga binaan, tetapi juga bagi kelompok masyarakat lain yang membutuhkan uluran tangan. Harapannya, kepedulian ini tidak hanya berhenti pada momen Ramadan, tetapi terus berlanjut dalam berbagai kesempatan sebagai bagian dari budaya gotong royong yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.(Bom)

Terkini