PEKANBARU, TanahIndonesia.id - Universitas Abdurrab (UNIVRAB) resmi melepas 504 mahasiswa untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional 2025. Pelepasan dilakukan oleh Rektor, Prof. Susi Endrini, SSi, MSc, PhD, bersama jajaran pimpinan universitas awal Agustus 2025 di Kampus 1 Universitas Abdurrab.
Program ini berlangsung selama satu bulan, mulai 1 hingga 31 Agustus, dengan melibatkan 50 kelompok mahasiswa lintas disiplin ilmu serta didampingi 50 dosen pembimbing lapangan. Tahun ini Universitas Abdurran berkolaborasi dengan Fakultas Kedokteran Universiti Teknologi MARA (UiTM) Malaysia yang mengirimkan 20 mahasiswa dan satu dosen pendamping.
Rektor menegaskan, KKN 2025 berbeda dari tahun sebelumnya karena mahasiswa tidak lagi ditempatkan di kampung halaman masing-masing, melainkan tersebar di 11 kabupaten/kota di Riau. “Harapannya, mereka mampu membuktikan diri sekaligus mendarmabaktikan keilmuan bagi masyarakat,” ujar Prof. Susi.
Di Kecamatan Payung Sekaki, Kota Pekanbaru, mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok 30 merancang program pengabdian dengan empat misi utama yang menyentuh aspek spiritual, kesehatan, budaya, dan pengembangan diri generasi muda. Misi pertama adalah Literasi Qur’an yang dilaksanakan di PAUD Siti Sawiyah, meliputi belajar mengaji, shalat, hafalan doa, dan surat pendek. Antusiasme anak-anak terlihat tinggi, sejalan dengan tujuan menanamkan nilai religius sejak dini.
Misi kedua, yakni SEHATI (Sehat, Harmonis, dan Terbina), menghadirkan berbagai kegiatan edukasi kesehatan. Di Posyandu Oleander Kelurahan Tampan, mahasiswa mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat. Di SD Negeri 35 Pekanbaru, mereka memberikan edukasi bahaya bullying, pelecehan di media sosial, serta pelatihan pertolongan pertama. Di SMP Negeri 36 Pekanbaru, mahasiswa menyampaikan materi pencegahan perilaku berisiko, kesehatan reproduksi, dan pendidikan lingkungan. Program lain berupa penanaman tanaman obat keluarga di kantor lurah dan sosialisasi personal branding serta kesadaran politik generasi Z di SMA Plus Bina Bangsa Pekanbaru.
Misi ketiga bertajuk Lestari Budaya Melayu, yakni mempelajari keterampilan menenun songket khas Melayu sekaligus memahami filosofi dari setiap motif. Sedangkan misi keempat, Suluh Cita, dilaksanakan di SMA Plus Bina Bangsa Pekanbaru. Program ini, melalui sosialisasi pengenalan kampus dan peminatan studi berdasarkan kepribadian untuk membantu siswa menentukan arah pendidikan sesuai minat dan bakat.
Dosen Pembimbing Lapangan, Wahyudi Rambe, S.Sos., M.Si., menilai program ini sejalan dengan visi pembangunan daerah. “Empat misi yang dijalankan mahasiswa Universitas Abdurrab di Payung Sekaki adalah langkah nyata menuju Riau Bedelau dan SDM Berkilau. Literasi Qur’an membangun spiritual, SEHATI menguatkan kesehatan dan karakter, Lestari Budaya Melayu menjaga identitas lokal, serta Suluh Cita membuka wawasan masa depan,” ungkapnya.
Ia menambahkan, KKN bukan sekadar rutinitas akademik, melainkan wadah menyiapkan generasi emas. “Mahasiswa belajar langsung di tengah masyarakat, menerapkan ilmu yang dipelajari, sekaligus menjadi agen perubahan. Ini modal penting untuk menyongsong Indonesia Emas 2045,” tegasnya.
Ketua Kelompok 30 menegaskan, setiap misi dirancang agar memberikan manfaat jangka panjang. Hal ini dirasakan langsung oleh siswa peserta kegiatan. “Saya jadi tahu kalau bullying itu berbahaya dan tidak boleh dilakukan. Saya juga belajar cara menolong teman kalau terluka,” tutur Rafiq, siswa SD Negeri 35.
Dengan empat misi tersebut, KKN Universitas Abdurrab Kelompok 30 menghadirkan pengabdian yang menyentuh kebutuhan masyarakat sekaligus mempererat hubungan kampus dan warga. Program ini menjadi bukti kontribusi nyata mahasiswa untuk membangun masyarakat Riau yang sehat, berbudaya, dan berdaya saing global. (**)