Riau, TanahIndonesia.id - Kelompok Kerja (Pokja) Kampung Keluarga Berkualitas (KB) kembali menggelar kegiatan pembinaan yang dirancang langsung oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), pada Kamis (28/8/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya penguatan peran kampung KB dalam pembangunan keluarga, khususnya di wilayah Desa Perkebunan Sungai Parit.
Acara ini dihadiri oleh berbagai unsur penting, termasuk Kepala Desa Perkebunan Sungai Parit, Karmin, serta sejumlah perwakilan dari Dinas PPKB Inhu. Kabid Dalduk yang berhalangan hadir diwakili oleh Inocky Agrian S Psi, dan turut hadir pula Revinta Monache Hardiman SKM, yang selama ini dikenal aktif dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat di sektor kependudukan dan keluarga berencana.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Karmin mengungkapkan apresiasi terhadap pelaksanaan kegiatan ini. Ia menyebut Pokja Kampung KB sebagai ujung tombak dalam menyampaikan program-program pembangunan keluarga yang berkualitas kepada masyarakat desa. “Kami berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut, agar masyarakat lebih sadar akan pentingnya perencanaan keluarga dan kualitas hidup,” ungkap Karmin.
Kampung KB selama ini dikenal sebagai model integrasi lintas sektor yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat. Di Desa Perkebunan Sungai Parit, pembinaan Pokja difokuskan pada peningkatan kapasitas kader, edukasi keluarga berencana, serta penguatan ekonomi keluarga berbasis pemberdayaan lokal.
Inocky Agrian, mewakili Kabid Dalduk, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin yang bertujuan memastikan Pokja Kampung KB berjalan optimal. “Kami ingin memastikan semua unsur di desa memahami peran dan fungsi masing-masing dalam pembangunan keluarga. Pokja bukan hanya seremonial, tetapi wadah kerja nyata di lapangan,” ujar Inocky.
Selain sosialisasi, kegiatan ini juga diisi dengan sesi diskusi dan tanya jawab antara peserta dan narasumber. Banyak kader yang mengungkapkan tantangan di lapangan, terutama terkait pemahaman masyarakat yang masih terbatas terhadap program KB dan pentingnya pembinaan keluarga secara menyeluruh.
Revinta Monache Hardiman SKM., menekankan pentingnya sinergi antara lembaga pemerintah dan masyarakat. Menurutnya, keberhasilan Kampung KB sangat ditentukan oleh kolaborasi dan komitmen bersama. “Kami tidak bisa berjalan sendiri. Diperlukan peran aktif semua pihak kader, tokoh masyarakat, dan pemuda untuk mewujudkan keluarga yang sehat, sejahtera, dan berdaya,” jelas Revinta.
Dalam kegiatan ini, para peserta juga mendapatkan materi pelatihan tentang teknik komunikasi efektif dalam penyuluhan keluarga berencana, serta strategi pemberdayaan ekonomi keluarga melalui pemanfaatan sumber daya lokal.
Kegiatan ditutup dengan rencana tindak lanjut berupa pembentukan tim monitoring Pokja di tingkat desa yang akan berkoordinasi secara berkala dengan Dinas PPKB Kabupaten Inhu. Tim ini bertugas mengawal implementasi program dan mengevaluasi hasil yang dicapai secara periodik.
Diharapkan, dengan adanya pembinaan seperti ini, Pokja Kampung KB di Desa Perkebunan Sungai Parit dapat menjadi contoh bagi kampung-kampung lainnya di Kabupaten Inhu. Pemerintah daerah juga berkomitmen untuk terus mendampingi dan memberikan pelatihan berkelanjutan.
Kegiatan ini bukan sekadar agenda rutin, tetapi momentum strategis dalam membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya keluarga sebagai fondasi utama pembangunan daerah. Dengan keluarga yang berkualitas, diharapkan akan lahir generasi yang sehat, cerdas, dan siap bersaing di masa depan.**tIND

